BALANCING EDUCATION

Dengan visi akhirat, bukanlah berarti mengabaikan kesejahteraan dunia. Dengan visi akhirat yang benar, Alloh SWT menjamin pula kesuksesan hamba-Nya di dunia.

BERVISI AKHIRAT, RIDHO ALLOH SEBAGAI TUJUAN

Semoga kita digolongkan sebagai golongan sebagai penghuni surga dan dijauhkan dari api neraka.Amin.

MENITI JALAN KE SURGA

Hidup di dunia hakikatnya adalah sebuah perjalanan singkat menuju alam kekal di akhirat. Mari kita bimbing anak-anak kita menuju surga, jangan biarkan anak-anak kita tersesat ke neraka.

MENJADI PIONIR DALAM KEMAKMURAN MASJID

Para calon penghuni surga pastilah baik sholatnya. Ia akan senantiasa dekat dengan masjid baik sholat maupun aktivitas masjid lainnya. Untuk itu, pendidikan yang baik adalah yang senantiasa mendekatkan anak dengan masjid, dengan diawali dengan ibadah sholat yang baik. Masjid is the center of Islamic movement.

MEMBANGUN SEMANGAT KEBERSAMAAN

Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa dipisahkan dengan orang lain. Untuk itulah perlu dibangun semangat kebersamaan. Dengannya, semua persoalan akan terasa lebih ringan. United in Islam

Showing posts with label parenting. Show all posts
Showing posts with label parenting. Show all posts

Thursday, October 17, 2013

EFEK KECANDUAN GAME ONLINE SAMA HALNYA DENGAN NARKOBA


Maraknya perkembangan dunia internet, membawa banyak pengaruh bagi perkembangan anak. Salah satunya dengan kehadiran game online di Indonesia membuat fenomena baru di kalangan penggemar game. Bermain game memang mempunyai dua sisi, negatif dan positif.

Positif

Game itu membuat orang pintar. Penelitian di Manchester University dan Central Lanchashire University membuktikan bahwa gamer yang bermain game 18 jam per minggu (rata-rata 2.5 jam/hari) memiliki koordinasi yang baik antara tangan dan mata setara dengan kemampuan atlet. Akan tetapi lebih banyak orang yang bermain dalam waktu jauh lebih lama.

Meningkatkan konsentrasi. 
Dr. Jo Bryce, kepala penelitian di suatu universitas di Iggris menemukan bahwa gamer sejati punya daya konsentrasi tinggi yang memungkinkan mereka mampu menuntaskan beberapa tugas.

Ketajaman mata yang lebih cepat. 
Penelitian di Rochester University mengungkapkan bahwa anak-anak yang memainkan game action secara teratur memiliki ketajaman mata yang lebih cepat daripada mereka yang tidak terbiasa bermain game.

Meningkatkan kinerja otak dan memacu otak dalam menerima cerita. 
Sama halnya dengan belajar, bermain game yang tidak berlebihan dapat meningkatkan kinerja otak bahkan memiliki kapasitas jenuh yang lebih sedikit dibandingkan dengan belajar dan membaca buku.

Meningkatkan kemampuan membaca. 
Psikolog di Finland University menyatakan bahwa video game bisa membantu anak-anak untuk meningkatkan kemampuan baca mereka. Jadi, keluhan soal bermain game yang dapat menurunkan budaya membaca tidaklah beralasan.

Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris. 
Riset di Indonesia membuktikan bahwa banyak pria yang mahir bahasa Inggris di sekolah ataupun di universitas tanpa melalui kursus adalah mereka yang suka bermain game.

Membantu bersosialisasi. 
Beberapa profesor di Loyola University, Chicago telah mengadakan penelitian dan menurut mereka game online dapat menumbuhkan interaksi sosial yang menentang stereotip gamer yang terisolasi. friendship, brotherhood, organisasi (guild), menghadapi conflict bersama (guild wars), managing people (jika menjadi guild leader), kontrol emosi, politik, dsb.

Mengusir stres!!! 
Para peneliti di Indiana University menjelaskan bahwa bermain game dapat mengendurkan ketegangan syaraf. Jelas aja daripada berantem mendingan berantem lewat game, darahnya bohongan, senjata bohongan, semuanya serba bohongan, buat apa kita hidup di jaman digital kalau tidak memanfaatkannya.

Memulihkan kondisi tubuh. 
Dr. Mark Griffiths, psikolog di Nottingham Trent University melakukan penelitian sejauh mana manfaat game dalam terapi fisik.

Meningkatkan kecepatan dalam mengetik, 
karena beberapa game online mengharuskan player untuk mengetik ketika berkomunikasi dengan lawan bicara.

Melatih kemampuan berdagang, 
yang dijadikan ajang untuk mendapatkan uang dengan mengikuti pertandingan atau menjual item dan karakter di game.

Tapi apa akibatnya kalau bermain game berlebihan? Yang pasti efeknya bisa sangat fatal. Mulai dari kehidupan nyata yang kacau, tidak lulus sekolah (kuliah) bagi yang masih berstatus pelajar atau mahasiswa ataupun hal-hal lainnya seperti kejahatan-kejahatan karena kehabisan uang untuk bisa bermain game online.

Negatif

Menimbulkan efek ketagihan, yang berakibat melalaikan kehidupan nyata. Inilah masalah sebenarnya yang dihadapi oleh para gamer yang intinya adalah pengendalian diri.

Kehidupan real menjadi berantakan, seperti nilai pelajaran yang menurun, tugas sekolah yang menumpuk, tidak naik kelas maupun tidak lulus ujian, dsb.

Membuat orang menjadi bodoh. Orang berpikir terlalu pendek karena jalan main game yang ia mainkan. Ada salah satu kasus, seseorang membunuh seorang sopir taksi karena orang itu menginginkan uang dari sopir taksi itu untuk bermain game.

Membuat orang terisolisir dengan lingkungan sekitar. Ini adalah efek karena terlalu seringnya bermain game sehingga lupa akan kehidupan nyatanya.

Mengganggu kesehatan. Karena seseorang yang bermain game dalam waktu sangat lama ia hanya melakukan kegiatan pasif

Mengakibatkan pola makan dan tidur yang tidak teratur sehingga mudah terserang penyakit.
Jika terlalu sering akan menimbulkan pengaruh psikologis. Menghayal dan pikiran yang selalu tertuju pada game adalah efek negative yang ditimbulkannya. Mempengaruhi pola piker dan tingkah laku

Pemborosan, Jika game online telah menjadi candu. Karena jika seseorang telah kecaduan, ia dapat mengorbankan apapun demi keinginannya.

Dampak negatif terhadap tubuh

1. Kulit dan rambut

Bermain game online yang dilakukan dalam ruangan membuat tubuh anda tidak mendapatkan banyak sinar matahari. Sementara sinar matahari pagi mengandung manfaat yang sangat baik bagi tubuh, misalnya untuk kulit dan rambut. Sinar matahari pagi mengandung banyak vitamin yang dapat meningkatkan kesehatan dan menyegarkan tubuh. Berbeda dengan sinar matahari di sore hari yang hanya akan membakar kulit.

2. Mata

Pengaruh radiasi dari layar monitor bisa melelahkan mata. Apalagi didukung oleh efek cahaya yang ditampilkan dalam sebuah game. Dalam satu kali penglihatan, efek cahaya yang bisa terjadi bisa mencapai ratusan. Ini biasanya bisa menyebabkan perut mual jika kita terus memaksa mata melihat ke layar TV atau monitor. Dan dengan kurangnya pencahayaan dalam ruangan, ini akan menjadi semakin buruk. Walaupun kenampakan efek-khusus dalam game lebih jelas, namun ini akan menjadikan mata lebih cepat lelah. Anda harus menjaga jarak dari layar monitor, dan istirahatkan mata sebelum dan setelah bermain game dalam waktu yang cukup lama.

3. Hidung

Sering sekali ketika bermain game online kita tidak peduli tentang suhu ruangan. Sekalipun ruangan pengap, anda tetap akan melanjutkan bermain game. Sebenarnya menurut opinin para pakar kesehatan, sirkulasi udara yang baik sangat penting.

4. Telinga

Pemain game online biasanya lebih senang bermain dengan menggunakan headset. Karena dengan memakai headset, suara yang didengar lebih tajam dan tidak akan mengganggu orang-orang di sekitar anda. Tetapi perlu diingat, telinga memiliki batas toleransi terhadap suara-suara yang didengar. Ketika menggunakan headset dan volume suara tinggi, bisa menyebabkan masalah pada gendang telinga. Belum lagi dalam sebuah permainan terkadang distorsi suara dijadikan sebagai efek suara. Ini bisa menyebabkan kerusakan pada telinga, juga pada otak. Jadi penggunaan headset hanya baik jika volume suara sedang. Memang volume yang rendah akan mengurangi kenikmatan dalam bermain game, tetapi itu lebih aman.

5. Jantung

Pengaruh main game online terhadap jantung bisa menimpa orang-orang yang lemah terhadap kejutan, yang lazimnya ditampilkan dalam game-game yang bertema horor. Bagi anda yang lemah jantung hindari main game yang bertema horor. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh main game.

6. Osteoporosis

Terlalu lama bermain game menyebabkan aktivitas tubuh menurun. Ini bisa menyebabkan osteoporosis, atau kerapuhan tulang. Penyakit ini biasanya menyerang orang-orang yang sudah tua karena tulangnya kekurangan kalsium. Tetapi di era moderen ini, orang yang mengalami osteoporosis di usia muda sudah banyak. Perhatikan bahwa pola makan yang tidak teratur, dan kurang aktivitas, menjadi penyebab utama.

7. Bawasir

Jika terlalu lama duduk, dan anda kurang minum air, anda akan berisiko untuk mengalami bawasir. Jadi sebelum terlambat, posisikan tubuh anda dengan posisi yang nyaman saat bermain game. Persiapkan alas duduk yang empuk dan hindari alas duduk yang kasar. Dan dari waktu ke waktu gerakkan otot pinggul agar tidak kaku. Selain itu minum banyak air saat duduk lama di depan komputer.

8. Obesitas

Makan merupakan aktivitas yang paling menyenangkan saat bermain game. Akan tetapi jika terlalu banyak makan, dan sudah menjadi kebiasaan, obesitas adalah risikonya. Untuk menghindari ini, hindari minuman dan makanan dengan kandungan MSG tinggi. Untuk lebih amannya, jangan makan terlalu banyak saat bermain game. Tetapi jika sulit dihindari, lebih baik mengganti makanan dengan buah-buahan.

9. Sindrom Carpal Tunnel

Bermain game online paling banyak menggunakan “mouse” dan memberikan tumpuan yang lama pada pergelangan tangan. Akibatnya saraf medianus bisa tertekan dan mengakibatkan sindrom Carpal Tunnel. Jika anda sering merasakan sakit pada pergelangan tangan, tidak kuat menggenggam, atau “mati rasa”, misalnya benda sering terlepas tanpa disadari dari genggaman, maka anda telah mengalami gejala sindrom carpal tunnell dan jika dibiarkan tidak diobati akibat terburuknya adalah kelumpuhan total dan amputasi tangan.

Candu Game Online

Permainan ini dapat mengganggu prestasi belajar. Hal ini karena permainan game online memiliki sifat adiktif atau membawa candu. Akibatnya anak yang sudah mengenal game online akan cenderung terpengaruh, baik secara langsung maupun tidak.

Anak sekolah merupakan salah satu kelompok yang mudah terpengaruh oleh dampak game online. Waktu yang seharusnya digunakan untuk beristirahat atau bermain, namun anak cenderung memanfaatkannya untuk duduk di depan komputer dan asik dalam permainan game online tersebut.

Meskipun kelihatannya sekedar duduk dampak jangka panjang dari permainan games yang menghabiskan waktu luang lebih dari 30 jam per minggu, serta permainan game dapat menguras energi serta membutuhkan konsentrasi dan anak diransang penasaran untuk mengejar nilai tinggi bahkan anak lupa waktu untuk berhenti sejenak.

“Ketergantungan semacam itu dapat memicu perilaku negatif seperti mencuri uang untuk membeli game baru, bolos sekolah, malas mengerjakan pekerjaan rumah (PR), atau rasa tak tenang saat tidak dapat bermain games. Hal ini sama seperti orang yang kecanduan narkoba. Sekali orang itu sudah merasakan kenikmatan dengan mengkonsumsi narkoba, maka ia akan susah untuk menghindarinya. Jika barangnya sudah habis, orang tersebut akan melakukan apapun seperti mencuri, berhutang, dll agar bisa mendapatkan barang tersebut dan bisa terus mengkonsumsinya. Ia tidak akan pernah merasa tenang jika tidak mengkonsumsi barang tersebut.

Oleh karena itu, disarankan perlunya kesadaran dan perhatian orang tua untuk hal ini diantaranya :
1. Orang tua bekerja sama dengan guru di sekolah untuk turut memantau perkembangan belajar siswa.
2. Menjalin komunikasi informal agar seorang anak bisa terbuka pada orang tua, sehingga orang tua bisa memberikan pendidikan pada seorang anak tanpa sang anak merasa dihakimi.
3. Belajarlah tentang game online. Sehingga orang tua bisa berdiskusi dengan anaknya tentang permainan tersebut. Jika ini bisa terjadi, anak tidak akan perlu mencari pelarian dengan kawan-kawannya untuk sekedar berdiskusi tentang permainan game online. Sehingga anak bisa lebih betah di rumah karena bisa mendapatkan kawan mengobrol yang memahami dunia mereka.
4. Orang tua harus menegasi anaknya untuk tidak bermain di luar waktu yang sudah disepakati. Ini menunjukkan bahwa orang tua mengajarkan anaknya untuk bertanggung jawab pada waktu yang dimilikinya.
 

Monday, July 29, 2013

MOZART MUSIC VS AL-QUR'AN

Baru-baru ini saya dikagetkan oleh sebuah fakta baru penelitian bahwa ternyata musik klasik tidak memiliki pengaruh apapun terhadap kemampuan kognitif seorang anak. Itu artinya, mendengarkan musik klasik tidak mencerdaskan anak sebagaimana yang selama ini kita tahu. Selama lebih dari 15 tahun, kita terkecoh oleh publisitas yang banyak membesar-besarkan tentang musik klasik yang dapat memacu kecerdasan seorang anak. Dulu, sebelum saya mengenal banyak keajaiban Al-Qur’an, saya cenderung memegang pendapat bahwa musik klasik dapat merangsang perkembangan otak janin dan mencerdaskan anak. Tapi, beberapa tahun kemudian, saya mulai berpikir, jika mozart yang ciptaan manusia saja bisa mencerdaskan anak, maka tentu Al-Qur’an yang merupakan mukjizat yang telah Allah berikan kepada kita ini lebih dapat mencerdaskan anak.
Dan ternyata itu benar.
Beberapa orang peneliti dari University of Vienna, Austria yakni Jakob Pietschnig, Martin Voracek dan Anton K. Formann dalam riset mereka yang diberi judul “Mozart Effect” mengemukakan kesalahan besar dari hasil penelitian musik yang melegenda ini.
Pietschnig dan kawan-kawannya mengumpulkan semua pendapat dan temuan para ahli terkait dampak musik Mozart terhadap tingkat intelegensi seseorang kemudian mereka membuat riset terhadap 3000 partisipator. Hasilnya ternyata sangat mengejutkan! Berdasarkan penelitian terhadap ribuan partisipator itu, Pietschnig dan rekan-rekannya menyimpulkan bahwa tidak ada stimulus atau sesuatu yang mendorong peningkatan kemampuan spasial seseorang setelah mendengarkan musik Mozart.
Senada dengan Jacob Pietschnig dan kawan-kawannya, sebuah tim peneliti Jerman yang terdiri atas ilmuwan, psikolog, filsuf, pendidik, dan ahli musik mengumpulkan berbagai literatur dan fakta mengenai efek mozart ini. Mereka mengemukakan bahwa sangat tidak mungkin mozart dapat membuat seorang anak menjadi jenius.
Penelitian terbaru ini membantah habis-habisan hasil riset psikolog Frances Rauscher dan rekan-rekannya di University of California pada tahun 1993 yang mengemukakan bahwa musik Mozart ternyata dapat meningkatkan kemampuan mengerjakan soal-soal mengenai spasial.
Wow…padahal, selama ini kita sudah terlanjur percaya pada legenda musik klasik ini, ya?
Back to Al-Qur’an
Berbeda dengan Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah mukjizat yang telah Allah jamin kemurniannya hingga hari kiamat kelak. Ada banyak kemuliaan dan kebaikan yang ada dalam Al-Qur’an. Salah satunya adalah Al-Qur’an dapat merangsang perkembangan otak anak dan meningkatkan intelegensinya.
Setiap suara atau sumber bunyi memiliki frekuensi dan panjang gelombang tertentu. Nah, ternyata, bacaan Al-Qur’an yang dibaca dengan tartil yang bagus dan sesuai dengan tajwid memiliki frekuensi dan panjang gelombang yang mampu mempengaruhi otak secara positif dan mengembalikan keseimbangan dalam tubuh.
Bacaan Al-Qur’an memiliki efek yang sangat baik untuk tubuh, seperti; memberikan efek menenangkan, meningkatkan kreativitas, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuan konsentrasi, menyembuhkan berbagai penyakit, menciptakan suasana damai dan meredakan ketegangan saraf otak, meredakan kegelisahan, mengatasi rasa takut, memperkuat kepribadian, meningkatkan kemampuan berbahasa, dsb.
Pada asalnya, milyaran sel saraf dalam otak manusia bergetar secara konstan.  Sel ini berisi program yang rumit dimana milyar sel-sel di sekitar berinteraksi dalam sebuah koordinasi yang luar biasa yang menunjukkan kebesaran Allah.
Sebelum bayi lahir, sel-sel otaknya mulai bergetar berirama secara seimbang. Tapi setelah kelahirannya, tindakan masing-masing akan mempengaruhi sel-sel otak dan cara mereka bergetar. Jadi jika beberapa sel otak tidak siap untuk mentoleransi frekuensi tinggi, ini dapat menyebabkan gangguan dalam sistem getar otak yang pada gilirannya menyebabkan banyak penyakit fisik dan psikologis.
Seorang peneliti bernama Enrick William Duve menemukan bahwa otak bereaksi terhadap gelombang suara tertentu. Dan gelombang tersebut dapat berpengaruh secara positif dan negatif. Ketika beredar informasi bahwa musik klasik berpengaruh terhadap perkembangan otak manusia, banyak kalangan menggunakan musik klasik sebagai obat terapi.
Tapi, Al-Qur’an tetaplah obat yang terbaik. Terapi dengan Al-Qur’an terbukti mampu meningkatkan kecerdasan seorang anak, menyembuhkan berbagai penyakit, dsb. Ini dikarenakan frekuensi gelombang bacaan Al-Qur’an memiliki kemampuan untuk memprogram ulang sel-sel otak, meningkatkan kemampuan, serta menyeimbangkannya.
Satu lagi, Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab, yakni bahasa yang memiliki nilai sastra yang tinggi, dan bahasa nomor satu yang paling sulit untuk dipelajari. Kita tahu, bahwa tidak ada satupun dari kita yang mampu menandingi keindahan bahasa Al-Qur’an. Namun, tahukah Anda, bahwa ternyata jika kita mampu berbahasa Arab dapat memudahkan kita untuk menguasai bahasa asing lainnya?
Anak-anak yang terbiasa membaca Al-Qur’an disertai dengan memahami maknanya, ternyata memiliki kemampuan berbahasa yang lebih baik daripada anak-anak lain. Bahkan meski bahasa tersebut masih asing, ia tidak membutuhkan waktu yang lama untuk kemudian menguasainya, insya Allah.
Adik saya yang kedua, Alhamdulillah, adalah seorang hafidz (penghafal Al-Qur’an). Ia berhasil menyempurnakan hafalan 30 juz hanya dalam waktu 1,5 tahun saja. Dulu, sebelum ia menghafal Al-Qur’an, kemampuannya biasa-biasa saja. Pintar, tapi bukan juara kelas. Tapi, setelah ia mulai menghafalkan Al-Qur’an, kecepatan belajar, kecepatan menghafal, serta kemampuannya menganalisis segala sesuatunya berubah drastis. Sangat pesat, subhanallah. Ia mengalahkan teman-teman yang dulunya berada di atasnya. Bahkan, saat ia harus mengikuti lomba tafsir Al-Qur’an dengan bahasa Inggris tingkat propinsi DIY pun, ia berhasil menyabet juara kedua. Padahal, sebelumnya, kemampuan bahasa Inggrisnya pas-pasan. Tapi, kemampuannya menyerap berbagai informasi memudahkannya dalam berbagai hal.
Janin usia 7 bulan sudah dapat merespon suara-suara di sekitar ibunya. Nah, untuk itulah, penting bagi ibu hamil untuk banyak-banyak memperdengarkan Al-Qur’an kepada janinnya. Kita tidak mengharapkan mereka mengerti dan memahami apa yang kita baca. Namun, membiasakannya mendengarkan Al-Qur’an sejak dalam kandungan, membantunya untuk tumbuh dengan intelegensi tinggi, kemampuan berbahasa yang baik, dan kepribadian yang baik pula.

taken from http://www.rumahbunda.com/education/alquran-vs-mozart-mana-yang-mencerdaskan-anak/

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More